DALAM DIAM
Mengapa tak
berbicara kala kesempatan itu ada
Mengapa tak
menyapa ketika jarak tersedia
Mungkinkah.. kita sedang dijaga
Dari rasa yang tak semestinya
Atau memang kita tak tertakdir bersama
Atau memang kita tak tertakdir bersama
Dalam diamku
Dalam doaku
Ku memohon izin
telah lancang menyebut namamu
Nama yang
tak pernah berani kuucapkan kepada siapapun
Karena kuingin
nama itu keluar ketika
Janji suci selesai diikrarkan
Namun apa benar aku terbaik untukmu?
Apa benar kau terpilih untukku?
Karenanya ku tak berani mendahului
Takdir Penciptaku
Karena kau masih menjadi sesuatu yang tak pasti
Janji suci selesai diikrarkan
Namun apa benar aku terbaik untukmu?
Apa benar kau terpilih untukku?
Karenanya ku tak berani mendahului
Takdir Penciptaku
Karena kau masih menjadi sesuatu yang tak pasti
Mengapa kau singgah tanpa berucap sapa?
Bukan, itu
bukan salahmu. Salahku memang.
Karena memilih
diam.
Tapi..
Memang apa
yang bisa kulakukan selain diam?
Tidak tahu, aku tak
ingin seorangpun tau bahwa ada namamu di disini..
Akan ku umumkan pada dunia tentangmu ketika diantara kita tak ada batas lagi
Tak ada
lagi ‘aku ‘ dan ‘kau’
Yang ada
hanyalah ‘kita’
Tapi ku tak
tau apakah ‘dia’ dalam takdirmu itu adalah aku. Atau mungkinkan seseorang yang
lain?
Why I’m
feeling so crazy of this kinda feeling?
Mengapa tidak
saling memastikan
Adakah rasa
yang tersisa
Jangan-jangan
kita hanya salah mengira
Tak taukah
kau bahwa ku masih setia
Memang biarkan
Tuhan yang tau
Seberapa tersiksanya
jiwa ini
Atas rindu
yang kembali menerpa
Dulu ku sering gelisah atas perasaan ini
Yang pernah futur, mempertanyakan cerita yang sudah tertulis
Kataku "Segera pastikan kau mundur atau maju. Agar ku tak menunggu, agar seseorang yang lain pun bisa masuk tanpa ada rasa sungkan padamu"
Yang pernah futur, mempertanyakan cerita yang sudah tertulis
Kataku "Segera pastikan kau mundur atau maju. Agar ku tak menunggu, agar seseorang yang lain pun bisa masuk tanpa ada rasa sungkan padamu"
Kau mundur
atau maju?
Sekalipun hati
dan air mata yang jadi korbannya setidaknya itu hanya diawal, sekali sakit,
lalu kita sama-sama bisa melepaskan satu sama lain
Kau juga
harus melepaskan ku
Ku bukan milikmu lagi
Tak pernah menjadi milikmu bahkan
Ku bukan milikmu lagi
Tak pernah menjadi milikmu bahkan
Sudah,
orang baik.. Kau akan menemukan jalanmu
Jalan terindah
yang Allah siapkan untukmu dan keluargamu kelak
JanjiNya
takkan pernah meleset, seseorang yang baik akan mendapat yang baik pula.
Hatimu tulus,
suci.
Tanggalkan rasa
itu lalu serahkan padaNya, sebaik-baik pengatur cerita.
InsyaAllah
kita akan dipertemukan kembali di kabar bahagia
Entah
ketika keluargamu dan keluargaku berdiskusi bersama tentang pesta kita
Atau ketika
ku mengenalkan padamu tentang kehadiran dia
_________________________
Kamar Darul Maqomah, 28072019
_________________________
Kamar Darul Maqomah, 28072019