Tuesday, March 26, 2019




Beberes draft dan menemukan tulisan ini. Sebenernya malu untuk dipost, karena bahasanya yang masyaAllah acakadut bin alay. Tapi sayang untuk dibuang. Itung-itung buat bacaan sendiri kalau pas lagi pengen nostalgia sama kehidupan kampus hehe..

Ini tulisan tanggal 23 Januari 2018..

(Tidak dipersilahkan) untuk dibaca..


       Hari ini 23 Januari 2018, aku bimbingan dengan dosen skripsi untuk yang ketiga. meskipun molor 1 hari dari deadline yang kubuat. bisa dibilang cukup nekat karena ku belum sepenuhnya membaca jurnal keempat dan kelima dengan penuh penghayatan. tidak seperti jurnal pertama yang kubaca berulang-ulang sampai otak dan mataku panas. plus dengan kekhawatiran, ketakutan kalau aku tidak bisa mempresentasikan hasil review jurnal itu dengan baik :(
     Dari cerita kawan-kaan sesama dosbing, rasanya aku ingin menyerah saja. istilahnya "takut sebelum berperang". muncul perasaan "anak dosbing beliau lho keren-keren. emang udah pinter dari sononya. lha diriku mah apa? aku ngga suka baca kayak mereka. ngomongku juga ngga selancar dan secepat mereka yang memang udah terbiasa ikut paper, sering ngomong (karena BLM), dan lain sebagainya.
   Rasanya maju mundur maju mundur. aku tipe orang yang suka tantangan. ketika keluar pengumuman tanda diterimanya proposal yang diajukan, rasanya aku ingin bersujud syukur. akhirnya setelah 4x ditolak judul praposku diterimaa. MasyaAllah senangnya. tapi setelah liat nama dosen pembimbingnya "deg", is it really?" aku kan MKI kok bisa dapet pak xxxx?! ngga salah taa. dosen yang kuhindari ketika ku menentukan pilihan konsentrasi akhirnya Allah pilihkan menjadi dosbingku.

Okay no problem. bukan fajrina kalau mundur sebelum perang. bukan fajrina namanya kalau mundur dari tantangan. BISMILLAH! hm itu... 20% percaya diri, 70%nya mencoba menghibur dan menguatkan diri.

lebay?

Ya soalnya aku jarang interaksi sama beliau. dan aku melihat beliau sebagai sosok yang W.O.W

oke.

Kembali ke hari ini.
Pertemuanku sebelumnya, aku diminta untuk mereview dan merangkum 5 jurnal ke dalam tabel. selain itu aku diminta untuk melengkapi data total aset perbankan konvensional dan syariah di Indonesia dan Malaysia. hehe karena waktu itu aku hanya mencari TA masing-masing 5 bank. jadi total 20 bank. karena mencari data TA tak se-menjenuhkan mereview jurnal akhirnya ku selesaikan data-data itu terlebih dahulu.
akhirnya terkumpul TA dari 39 bank yang terdiri dari bank konven dan bank syariah di Indo dan Malaysia.
          Setelah dirasa liburan selama 5 minggu cukup (parahhh mah ini), akhirnya mulai cari-cari deh  3 jurnal. kan diminta 5 jurnal sedangkan aku udah pernah review 2 jurnal, jadi cukup cari 3 aja.
padahal yang diminta 5 jurnal baru .__.
kemudian kutaruhlah ke dalam tabel.

dan ternyata hari H.

Yang diliat jurnalnya hanya 1 :" tapi ditanya2in (seperti biasanya aku masih lemah dalam hal menganalisis). padahal sebelumnya aku cukup yakin mengetahui sebagian besar isi jurnal tersebut. tapi entahlah, mungkin karena beliau udah bener2 jadi "suhu", hal yang ditanyakan tidak sesuai dengan yang kusiapkan. mungkin ini kali ya bumbu-bumbu merindukan skripsi itu.

Alhamdulillah, aku teringat dengan doaku dulu. aku punya keingina untuk bisa dibina oleh beliau. beliau sangat welcome dengan mahasiswanya yang tertarik untuk menulis, khususnya menulisi paper.
namun keinginan itu hanya sekedar keinginan, aku belum siap untuk membaca-membaca jurnal yang bejibun gitu. akhirnya aku kalah dengan hawa nafsuku.
tenyata Allah memudahkan jalanku, Allah memberikanku surprise dengan dijadikannya beliau sebagai dosbingku. jadi teringat dengan petuah "Allah pasti mengabulkan doa (baik) hambaNya. entah sesuai dengan yang kita harapkan atau bahkan lebiih indah dibanding sangkaan kita". Karena sesungguhnya apa yang menurut kita baik belum tentu menurutNya juga baik.
and I believe that.


bersambung.....

____________

Surabaya, 23012018
di kamar tercinta, Darul Muqomah~



catatan kecil

[ PEJUANG KEBENARAN ] 

Ada mereka yang berjuang mati-matian agar kebenaran terungkap. Disaat keamanan atas dirinya terancam. Hanya mereka yang tertanam kuat dalam hatinya bahwa hidup mati dan rezeki sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa-yang sanggup bertahan dan terus berjalan. Semoga Tuhan senantiasa menguatkan, mengkokohkan langkah dan pundakmu untuk berjuang di jalan yang banyak orang hindari.


Teruntuk para pejuang penegak keadilan. Terkhusus Bapak-Ibu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Kuatlah. Berdirilah dengan gagah. Ada Sang Maha Kuat menyertaimu. Selalu.

Dariku, yang terinspirasi olehmu..

___________________________

Surabaya, 26032019