Thursday, February 26, 2015

Bismillahirrohmanirrahim..


Harusnya ini postingan yang keempat karena postingan kedua dan ketiga belum sempat disempurnakan dipublish, dan mungkin tidak akan dipublish dalam waktu dekat ini.. *peace*

Cerita Hati seorang pencari jati diri (1)


        Lagi - lagi ku menemukan sosok lain darinya. Sosok yang lemah lembut nan cerdas dan tegas. Ku bersyukur karena Allah menakdirkanku disini, bertemu dengan orang – orang hebat, yang memperjuangkan Ad-dinn Allah. Terlihat dari raut wajah mereka. Mereka lelah, lesu, karena memang seharian mereka tak hanya bergelut dengan perkuliahan namun juga harus mengurusi segala perlengkapan maupun amanah yang mereka emban untuk bisa terselenggaranya suatu kegiatan yang besar ini. Sungguh Allah akan memberikan balasan pada kebaikan yang dilakukan hambaNya sekecil apapun itu. Berharap niat dalam hati ini tulus dan akan selalu lurus, yang semata – mata hanya mengharapkan keridhoanNya. Dan semoga apa yang kami kerjakan, usahakan, perjuangkan bisa membuahkan hasil yang indah, tak hanya di dunia namun juga di akhirat. Karena sesungguhnya apa yang kami kerjakan bukanlah untuk mengindahkan islam, tapi justu islam yang mengindahkan dan membuat kami menjadi lebih baik melalui syariat dan ajaran yang tertuang didalamnya. Wallahu a’lam bisshowab. Semoga kita dipertemukan lagi di jannahNya kelak. Aamiin J))



Surabaya, 26 februari 2015 21:08

Monday, February 9, 2015

Daaan tiba – tiba aku ingin membuat tulisan kecil ini setelah stalking profil fb 'hamba Allah' yang begitu mencintai kedua orang tuanya, terutama ibu. Ku terhanyut dalam ceritanya, begitu sholeha dia hingga menginspirasi lahirnya coretan kecil ini daaan juga membuat air mata ini menetes dikala proses pembuatannya.
Kaulah yang menginspirasiku kakak, untuk menjadi anak yang berbakti dan lemah lembut kepada kedua orangtua, untuk menjadi wanita yang santun dan sholeha. Sungguh inikah maksut dari ketidakterimaanku di salah satu sekolah kedinasan yang pernah aku perjuangkan mati - matian? Inikah rahasia dibalik permohonanku untuk dipertemukan dengan orang – orang yang sholeh? Yaa, kubisa menerka bahwa inilah jawaban dari do’a yang kupanjatkan dikala terjebak kebimbangan untuk meneruskan kuliah dimana. Setahun yang lalu ku berdo'a untuk diberikan yang terbaik saja menurut Allah, dipertemukan dengan lingkungan yang bisa merubahku menjadi lebih ichsan dan lebih dekat denganNya-hingga akhirnya kubisa duduk di bangku perkuliahan ini.
Mari kita mulai...
Hamba bukanlah orang yang pandai bermain kata namun kali ini kumohon kabulkan do’a hambaMu ini ya Allah ya Rabbku.
Kusangat menyayanginya, mencintainya dan akan kulakukan apapun untuk membuatnya bahagia meskipun dengan begitu aku harus tertatih tatih dalam mewujudkannya. Ya Allah di malam yang indah ini, dengan ditemani sayup sayup angin berhembus melewati jendela kamar kos ini, biarkan kubermunajat kepadaMu lewat tulisan ini. ‘Sayangi bapak ibuku, kasihi mereka, panjangkanlah umurnya dan jadikan waktunya sebagai kesempatan untuk menyimpan pundi – pundi amal kebaikan, Panjenengan paringi kesehatan ingkang barokah, ampuni segala dosanya, bukakanlah selalu pintu hidayah dan karomah kepadanya, istqomahkan mereka ya Allah wahai Rabbku”.

karena,,
Mungkin selama ini bisa dikatakan aku belum bisa menjadi anak yang baik, karena terkadang aku masih sering membuat kedua orangtuaku kesal karena sikapku ini, Tapi mungkin dengan dibuatnya corean kecil ini, bisa membuatku mengerem lidah dan sikapku ketika akan berbuat dan berbicara yang tidak sepantasnya diucapkan dan lakukan oleh seorang anak yang sholeha.. semoga bisa mengingatkanku akan pengikraran bahwa aku ingin menjadi anak yang bisa dibanggakan.

Hanya satu mohonku, jangan jadikan sakitku ini sebagai beban kedua orangtuaku untuk bekerja kerus terus untuk membiayai pengobatanku, belum lagi sekolah adikku, kuliahku-ya meskipun alhamdulillah kersane Gusti aku mendapat beasiswa dari pemerintah untuk mengenyam bangku kuliah dengan biaya Rp 0,-
Ingin sekali kubisa seperti teman – teman yang pandai memainkan kata – kata , membuat syair dan cerita indah tentang pengalamannya dengan orang tercintanya (baca : orang tua). Kuingin sekali mengungkapkan pada dunia-meskipun itu tak perlu jika dipikir pikir karena kasih sayang itu benar benar terasa bukan karena kata kata namun lebih pada tindakan dan kebaikan apa yang telah diajarkan kepada anaknya. Memang tidak ada manusia yang sempurna, terlebih halnya orang tua yang sempurna, yang mampu mengerti segala kebutuhan anaknya. Mereka juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan, namun dari usahanya untuk menjadi orang tua yang hebat bagi anaknya itu sudah lebih dari cukup. Aku memiliki seorang bapak yang keras temperamen namun mudah luluh hatinyaa. Ibuku, beliau adalah seseorang yang tidak bisa dikatakan keras namun juga tidak dikatakan sabar. Emang adaklanya seseorang bisa keras dan lembut sesuai situasi dan kondisi yang menempatkannya disana. Tapi hal yang aku banggakan adalah, orang tuaku bisa membesarkanku hingga sekarang ini, hingga aku bisa meneruskan kuliah yang mungkin bagi sebagian orang kuliah adalah hanya untuk yang mampu dan berduit saja.

Prinsipnya bapak yang membuat hati ini berguncang hebat adalah apapun untuk sekolahku bapak akan usahakan, aku mau apapun itu bapak akan perjuangkan untuk mencari uang pokok itu yang bikin aku pinter. Soalnya apa? Bapak itu dari orang miskin, yang Cuma lulusan smp kebahagiaan apa yang bisa melebihi kebahagiaan seorang orangtua yang punya anak pinter tur genah. Dalam artian anak yang sholeha dan pintar, yang mampu memahami orang tuanya. Karna tumpuan orang tua ya pada anaknya. Sekarang memang bapak masih bisa kerja, tapi gimana lek pas bapak sudah pensiun? Siapa yang ngasih makan ibu sama adik? Ini mumpung bapak masih kuat akan diusahakan semaksimal mungkin demi sekolahku sing duwur, kalo bisa berlanjut hingga ke jenjang s2. Di smt 1 aja bapak udah pengen beli jas, katanya mau buat wisudaku. Sungguh ya Allah sedingin-dingin dan secuek-cueknya aku, aku akan runtuhh juga air mataku mendengar itu. Namun sekuat tenaga aku menahannya agar tidak tumpah, karena jika itu terjadi maka akan terjadi tangis-tangisan dalam keluarku, karna notabene ibuk tidak begitu guat nahan tangis.

surabaya, kamar kos, 09.02.2015 pukul 21:12