Wednesday, September 20, 2017

Saat Kau Menjadi Bidadari Hidupku


[RESUME KAJIAN]

Alhamdulillah tiba-tiba penulis diberikan hidayah untuk melanjutkan blog ini setelah sekian lama dibiarkan kosong karena sebenarnya bingung mau nulis apa hehe
well, kali ini saya akan menuliskan resume hasil kajian beberapa hari yang lalu yang diselenggarakan di Aula bawah Masjid Ulul Azmi, Kampus C, Universitas Airlangga.


Kitab Tuhfatul Arusyain

Tema "Saat Kau Menjadi Bidadari Hidupku"
    oleh Ust. Afri Andiarto

- Sby, 19 September 2017 -



❤ Sesungguhnya tiap - tiap manusia telah Allah siapkan bidadari / pasangan di surga. Lalu bagaimana dengan istri di dunia? Dia akan menjadi RATU di surga. Jadi jangan cemburu ya wahai istri, selama engkau menjadi istri shalihah dan suami ridho denganmu, bidadari lah yang akan cemburu denganmu.

Kelak di akhirat semua hubungan akan saling berpisah (orangtua dengan anak, suami dengan istri, antar sahabat, antar saudara, antar rekan kerja, dan lain-lain), kecuali orang - orang yang bertakwa yaitu yang menjadikan hubungannya di dunia menjadi ikatan ketaqwaan.

❤ Ciri - ciri bidadari surga :
  1. Memiliki akhlak baik dan terjaga, sopan santun, tidak tertawa terbahak-bahak, tidak suka nongkrong di jalan hingga larut malam, dan perbuatan-perbuatan yang kurang pantas dilakukan oleh seorang muslimah.
  2. Cantik parasnya. Memiliki inner beauty yang kuat.
  3. Menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Seorang perempuan itu harus terjaga muru'ah dan izzahnya. Tak pernah disentuh manusia (yang belum halal baginya) maupun  jin karena penjagaanya yang begitu kuat.
          Salah satu tauladan seorang muslimah yang penjagaannya kuat yaitu Sayyidah Maryam. Beliau sangat menjaga perkataannya suatu ketika berkomunikasi dengan malaikat Jibril yang berubah wujud menjadi manusia. Padahal beliau tahu sifat malaikat yang tidak memiliki syahwat. Dengan malaikat saja sebegitu hati-hatinya bentuk penjagaannya apalagi jika beliau berinteraksi dengan manusia.
         Seorang istri harus izin kepada suami jika mau kemana-mana meskipun ketika akan pergi ke majelis ta'lim.

❤ Adab istri didepan suami (lanjutan) :
  1. Menghilangkan bulu berlebih di tubuh. (yang bukan sewajarnya dimiliki perempuan).
  2. Sunnah : memakai hena. Sebaiknya menggunakan hena dengan 1 warna dan tidak menggunakan hena warna hitam.
  3. Terdapat hadist qoniyah (yang masih membutuhkan penjelasan) :

"Suatu ketika Rasulullah SAW memegang tangan seorang perempuan (ada kemungkinan menggunakan sarung tangan) dari balik tabir. Lalu beliau bertanya "ini tangan laki-laki atau perempuan?" dan seseorang yang berada di balik tirai menjawab "Perempuan ya Rasulullah". Kemudian Rasulullah SAW menganjurkan dia untuk memakai hena, untuk membedakan laki-laki dan perempuan."

  • Dalam budaya Arab, perempuan yang menggunakan hena menandakan dia sudah menikah.
  • Namun sayyidah 'Aisyah tidak menggunakan hena karena Rasulullah kurang suka bau hena. Hal ini jangan dibenturkan dengan hadist diatas karena ketidaksukaan bau hena oleh Rasulullah ini merupakan sifat kemanusiaan Rasulullah sedangkan hadist diatas adalah anjuran,.
  • Sunnah lainnya yaitu bersiwak. Malaikat suka dengan orang yang bersih dan dan tidak bau mulut. Karena wangi akan mendatangkan rahmat. Sholat dalam keadaan sudah bersiwak lebih baik dibanding sholat sunnah 1000x. Bersiwak dan berkumur mencegah penyakit.

InsyaAllah cukup sekian resume kali ini.  Jika ada kesalahan konten maupun penulisan bisa comment dibawah ini ya :) see ya for the next writing ^^
Salam.


PIA-Surbay, 21 September 2017 / 1 Muharram 1439 H